Pada sesi pertama, psikolog atau terapis akan berusaha untuk mengenali Anda dan menggali masalah yang sedang Anda alami terlebih dahulu.
Psikolog dan psikiater sama-sama bertugas menyembuhkan pasien yang depresi, tapi keduanya tetap berbeda. Psikolog menggunakan konseling untuk menyembuhkan dan psikiater menggunakan resep obat.
Karena psikolog terdekat merawat pasien gangguan jiwa yang lebih rumit, psikiater juga memerlukan dukungan dari dokter spesialis lain, tergantung kondisi pasien yang ditanganinya.
Dengan begitu, pasti akan ada banyak pertanyaan yang diajukan psikolog kepada Anda. Persiapkan semua jawaban dan jangan ragu untuk menceritakan yang sejujurnya.
Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gangguan mental, konsultasi dengan seorang terapis dapat membatu mengungkap penyebab serta cara mengobatinya.
Datang ke psikolog juga sebetulnya mirip dengan kamu datang ke dokter untuk berobat. Apa saja sih yang harus disiapkan?
Psikolog dapat melakukan melakukan wawancara psikologis dan psikotes untuk menentukan prognosis yang menyebabkan masalah kejiwaan, psikoterapi atau konseling, membuat software terapi atau pelatihan, serta melakukan terapi hipnosis jika diperlukan.
Tentunya, ini menjadi tanda bahwa Anda butuh konsultasi psikologi. Ingatlah, meminta bantuan konselor atau psikolog bukan berarti diri Anda lemah atau gila.
Psikolog bisa mencontohkan mekanisme coping yang positif untuk mengelola stres maupun masalah dalam kehidupan sehari-hari Anda.
Keseluruhan informasi diberikan tanpa jaminan, kami menyarankan untuk melakukan verifikasi sebelum melakukan keputusan finansial Anda.
Sementara itu, psikiater mendiagnosis pasien melalui ilmu kedokteran fisik, termasuk tentang pengaruh kerja otak dan sistem saraf terhadap gangguan yang pasien alami.
Menghindari isolasi sosial tidak harus selalu dengan berinteraksi dengan banyak orang. Kamu juga bisa memulainya dengan pergi sendiri ke luar rumah dan berkunjung ke tempat yang kamu sukai meskipun itu sendirian atau hanya dengan beberapa teman.
Meskipun ada banyak tes on line yang tersedia untuk menilai kemungkinan adanya gangguan mental, hasil yang diperoleh dari tes semacam itu tidak dapat dianggap sebagai penentu akhir.
Kondisi ini tak mungkin hilang begitu saja. Trauma biasanya hanya akan terpendam sehingga sewaktu-waktu bisa meledak dan menghantui kehidupan Anda.